Thursday 30 October 2014

Odontectomy Part 2

Sekitar 3 hari baru dokter arya kembali menghubungi dan meminta saya datang ke Sardjito lagi. Saya yang selalu ditemani ibu saya menuju kesana. Kembali menemui drg. arya. "Oke iga, saya sudah berdiskusi dengan dokter-dokter yang lain dan telah menganalisa data-datanya. Jadi ini harus dioprasi, kami menawarkan dua macam anestesi(bius). Bius lokal dan bius total. Tapi kami lebih menyarankan bius total karena kalau memakai bius lokal rasa sakitnya tetap akan terasa sebab gigi yang sebelah kanan tekuburnya cukup dalam dan terkena syaraf. Jadi nanti kamu dibius total, gak sadar sama sekali." Saat itu dikepala saya gini "Gilak, orang melahirkan aja sekarang hanya boleh dibius lokal, ini cuma gara-gara gigi harus bius total??Dahsyaattt.."
Well, saya menyetujui untuk ambil bius total yang ternyata syarat-syaratnya cukup rempong. Untuk menjalani operasi dengan bius total pasien harus menjalani serangkaian tes.
Pertama, saya harus ke laboraturium unruk dicek darahnya. Diambil darah 3 botol kecil. Dan hasil lab baru bisa diambil besok pagi. Saya kemudian menginap di rumah om di jogja karena masih harus bolak balik ke Sardjito. Kalau harus balik ke Magelang yang ada saya capek dan makin guling-guling tiap malam. Paginya ambil hasil lab darah. Kemudian dibawa ke poli bedah mulut. Di cek oleh drg. arya. Alhamdulillah, semuanya normal. Cuma satu yang bikin saya kaget. Dulu saya pernah cek golongan darah di sekolah dan hasilnya B. Sejak saat itu di KTP pun gol darah saya isi B. Ternyata hasil lab menunjukkan golongan darah saya A, sama persis dengan papa.hahaha..ah ya sudah lah.
Oke, selanjutnya syarat kedua, saya harus rontgent thorax(dada). Duh rempong amat ya, mau cabut gigi aja harus rontgent dada juga. Yah, menuju ke ruang rontgent. Jepret,rontgent done. Hasil diambil besok pagi. Duh, balik lagi ke tempat om. Paginya baru ambil hasil rontgent dan lagi-lagi ke poli bedah mulut. Beberapa dokter sampai sudah hafal dengan saya. "Eh iga, cari drg. arya? Tunggu bentar Ga, lagi di poli." kata seorang dokter yang sudah hafal dengan saya. Cukup lama sampai drg. arya datang. Dilihat hasil rontgentnya. Mulus, bersih. Sehat wal afiat. Jadi kecil-kecil gini badan saya ini sehat lhoh.
Ini hasilnya
 
Kemudian masih ada syarat ketiga. Saya harus mendapatkan ijin bius total dari ahli anestesi. Drg. Arya bilang ""Kalau bisa naikan dulu berat badan baru ke ahli anestesi." yah, pulang lagi ke rumah om. Dipaksain makan banyak, sehari 6 kali plus susu. Sama om dibikinin nasi yang lemes kemudian dihaluskan, karena aku masih susah makan nasi. hehehhe..om baik banget. Dua hari, naik 2 kg. Dahsyat kan. hahaha..Saatnya janjian dengan dokter anestesi. Daftar lagi, kemudian menuju bagian anestesi. Disana diberitahu dokter anestesinya masih sibuk, belum tahu sampai jam berapa mungkin sekitar jam 1 baru ada ditempat, tapi kami sarankan menunggu karena disini belum tentu lama juga. Saat itu baru jam 9. Fiuh, kami memutuskan tetap menunggu. Ternyata malah jam 1 lebh sang dokter baru datang -.- yah sudah tidak apa-apa. Di dalam saya dicek denyut nadi, tekanan darah, berat dan tinggi badan, suhu tubuh, dan beberap pertanyaan tentang alergi, pernah bius total belum dan sebagainya. Terakhir diperiksa mulut dan hidungnya. Karena nanti obat bius akan dimasukan dengan selang lewat hidung, jadi selama tak sadarkan diri saya bernafas lewat mulut. Maka kedua lubang ini harus benar-benar bersih dari lendir. Semuanya oke, hanya pesannya masih sam, naikan lagi berat badannya. Yah baiklah.
Hasil surat ijin ahli anestesi kembali kami bawa ke poli bedah mulut. Oke, persyaratan kompilt. Tinggal nunggu jadwal operasi ditetapkan. Dan satu lagi, karena operasinya bius total maka sehari sebelum operasi saya sudah harus opname dan saat itu bangsal bedah mulut full. Wuih, saya harus antri sampai ada kamr kosong. Saya akan dihubungi via telpon saat ada kamar kosong. Yaa, saya memutuskan pulang magelang dulu kalau gitu. Kangen rumah.
Sekitar 3 hari, hari rabu dikabari untuk segera mengurus surat opname agar kamis bisa mulai opname, karena saya mendapat jadwal operasi hari jumat pagi. Langsung cus berangkat Jogja. Mengurus semuanya. Kamis pagi masih belum bisa masuk, harus menunggu 1 orang pasien pulang dulu baru saya bisa masuk.
Sudah agak siang saya baru dapat kamar. Begitu dapat kamar, dipasangkan gelang pasien kemudian di periksa lagi berat dan tinggi badan, suhu tubuh, tekanan darah. Agak sore ada resident anestesi memperkenalkan diri, dia yang besok akan membantu memasukkan anestesi ke tubuh saya setelah itu dia memeriksa, hampir sama yang diperiksa hanya ditambah memeriksa lendir di mulut dan hidung. Alhamdulillah bersih. Ruang sebelah, seorang anak yang sudah opname lebih dulu dari saya terpaksa menunggu beberapa hari lagi karena tidak lolos anestesi, ada lendir di hidung sehingga harus diobati dulu. Malamnya ahli anestesi yang memeriksa langsung. Kemudian memberitahukan saya harus mulai puasa dari jam 12 malam. Disarankan untuk makan sahur dulu. Setelah ahli anestesi keluar.Drg. Arya datang meminta saya dan ibu ke ruang depan. Disana sudah disiapkan berkas persetujuan operasi yang harus saya tandatangani.Sebelumnya drg arya menjelaskan "Sudah siap operasi ya besok pagi. Sebelumnya saya akan memberitahukan segala kemungkinan yang bisa terjadi. Ini adalah tulang rahang(menunjuk di rontgent gigi saya), di bawah tulang rahang terdapat got atau saluran yang berisi syaraf-syaraf. Di kasus ini, tulang rahang iga sangat tipis. Saat operasi nanti bisa saja tulang rahangnya patah, kalau tulang rahang patah maka syaraf yang ada akan putus. Dan jika syaraf putus maka bibir bawah akan mati rasa. Tapi tenang, berangsur-angsur bisa pulih kembali, paling cepat sekitar 2 tahun." Whattttt, tenang dari hongkong. Besok pagi saya operasi dan malam ini saya diberitahu hal seperti itu. Dua tahun gak bisa ngerasain apa-apa itu bukan waktu yang sebentar dok. Gilak. Yah tapi daripada gak jadi operasi dan setiap malam harus guling-guling ya sudah lah. Pasrah. "Kenapa Ga?Gak usah takut, kami tim dokter akan berusaha sebaik-baiknya agar itu tidak terjadi. Malam ini tidur yang nyenyak agar tekanan darah juga stabil" Fiuh, akhirnya saya menandatangani surat pernyataan kemudian pergi tidur. Jam 12 kurang saya bangun untuk makan dan minum sahur. Kemudian tidur lagi.
*Bersambung ke Odontectomy Part3*

No comments:

Post a Comment